Aliyus Gulo Terpilih Jadi Ketum PKNR Periode 2024-2029, Tokoh Masyarakat Nias Riau Berharap Ada Trobosan Baru

PEKANBARU, BERITATIME.COM - Mubes DPP PKNR (Rapat Besar Dewan Pimpinan Pusat - Kelompok Keluarga Nias Riau) yang membentuk pengurus DPP Mubes PKNR pada akhir Maret 2024 yang bertempat di kantor PT. Talabu. Sesuai dengan kesepakatan dan keputusan rapat, selaku Ketua Komite; A. Dion Gea, selaku Sekretaris Ondröita Taföna,ö dan selaku bendahara Rony Bate'E, namun karena kesibukan yang tidak dapat dihindari maka Ketua panitia terpilih mengadakan rapat lagi atau pertemuan dengan A. Nazara selaku Ketua Panitia sampai dengan pelaksanaan dari Mube. Mubes DPP PKNR ke-5 Tahun 2024 yang digelar di Hotel New Hollywood. Jalan Kuantan Raya Kota Pekanbaru-Prov Riau. Sabtu, 1 Juni 2024.

Dalam pantauan media, dengan serangkaian sesi acara dalam pelaksanaan DPP PKNR Mubes ke-5, acara yang dipimpin oleh Feria Zai. Diantara mereka; penyambutan tamu undangan, pendaftaran peserta mubes baik yang mempunyai hak pilih, hak berbicara, surveyor dan tamu undangan lainnya. Sebelum acara dimulai diawali dengan Do,a yang dipimpin oleh Pdt. Masieli Zendratö STH (Resort 57 BNKP Pekanbaru), kemudian membawakan lagu Indonesia Raya dan Marst lagu Tanö Niha.

Dilanjutkan dengan kata-kata selamat datang. Yaitu; S. Waruwu SH (Tokoh Ono niha), mewakili pihak organisasi, ketua panitia (A.Nazara SE), Ketum DPP PKNR periode 2019-2023, dan perwakilan pihak administrasi yaitu Ibu Soniwati Wa,u (Anggota DPRD Provinsi Riau).

Dengan berbagai sesi dan tahapan Tapip Mubes, sesuai AD/ART dan berdiskusi bersama. Pimpinan rapat sementara dipimpin oleh Yeremias Duha, Anötöna Nazara (Sekretaris) dan Aliyus Gulö (Anggota). Beberapa jaringan pada sidang sidang sementara, dan melalui musyawarah dan mufakat, dipilih Ketua Sidang tetap atau detenitif. Sebagai berikut;

1.S.Waruwu

2. Meitinus Zebua

3.Hendrik Zega

4.Ihktiarman Zandroto

Setelah melakukan dan melaksanakan beberapa tahapan pada konferensi divenip. Calon Ketua Umum DPP PKNR yang dilantik antara lain;

1. Mawardin Telaumbanua

2. Aliyus Gulö

3. Saudara Hondro

4. Anötöna Nazara

Terpilihnya Ketum PKNR, berdasarkan keputusan dan musyawarah bersama, disepakati opsi pemilihan surat suara terbanyak dengan jumlah 84 suara yang terdiri dari unsur DPP, DPD, dan DPC yang masih aktif.

Setelah pengumpulan dan penghitungan suara. Maka secara sah Alyus Gulö terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) DPP PKNR Periode 2024 - 2029.

Dari total 84 suara, Aliyus Gulö memperoleh suara terbanyak dengan total 48 suara, disusul Saudara Hondrö dengan 21 suara, Anötöna Nazara di urutan ketiga dengan 9 suara, dan Mawardin Telaumbanua di urutan keempat dengan 6 suara.

Dan dengan terpilihnya Ketum DPP PKNR yang baru. Selanjutnya Pimpinan Sidang Ketuhanan menyerahkan berkas Dokumen DPP PKNR yaitu; Dokumen surat, Bendera Pataka, Buku Rekening dan lain-lain, sebelumnya berkas-berkas tersebut telah diserahkan oleh Dimisier DPP PKNR kepada Pimpinan Sidang Divinity.

Bersamaan dengan itu, saat media menanyakan Aliyus Gulö (Ketum Terpilih). Mengenai siapa saja nama-nama struktur kepengurusan atau kabinet, khususnya Sekum dan Bendum PKNR periode 2024 - 2029. Dikatakan, untuk Sekum, Bendum dan struktur kepengurusan lainnya akan kita bentuk tim, ini kita lakukan dan coba jadikan Rakyat kita. Organisasi Nias (Ono Niha), baik STM, Marga yang sudah terbentuk maupun yang belum terbentuk di Riau khususnya kota Pekanbaru dapat dilibatkan dalam pengurusannya, dan orang tua kami dari Nias yang berada di Riau khususnya para pendiri organisasi ini sangat meminta dan berharap untuk tetap mendukung PKNR ini, karena PKNR ini adalah organisasi kesukuan.

Secara terpisah dan pada hari yang sama. Sozifao Gua merupakan salah satu tokoh Ono Niha di Riau. Dikatakan, kehadiran masyarakat Nias di Riau sudah terjadi sejak tahun 1970-an. Umumnya mereka bekerja di sektor perkebunan. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang telah menyatu dengan masyarakat Melayu, diharapkan dapat mengarahkan mereka untuk membangun Riau di masa depan.

Menurutnya, satu-satunya harapan masyarakat Nias adalah pemimpin PKNR ke depan harus bisa menunjukkan jati dirinya sebagai Ono niha. Baik dari aspek budaya, sosial, politik dan kehidupan lainnya. Sozifao Hia, yang juga anggota aktif DPRD Pelalawan, menolak menilai pimpinan lama PKNR, Peniel Zalukhu. Sebab bagaimanapun kepemimpinan yang telah dilalui mempunyai kelebihan dan kekurangan.

“Yang kita harapkan, kita dukung semuanya seperti yang disampaikan tokoh-tokoh Nias Riau lainnya. Siapapun pemimpin umumnya, jangan dikira ini waktunya kenapa bukan saya. Agar kepemimpinan PKNR ke depan kuat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat Ono niha di Riau,” ujarnya.

Sozifao juga berharap kepada pimpinan PKNR ke depan diharapkan mampu merumuskan dan mengkreasi agar Ono kini memiliki keterwakilan di pemerintahan di setiap kabupaten di Riau. Pasalnya, jumlah penduduk Nias cukup besar, ujarnya.

Hal senada juga disampaikan salah satu tokoh Nias Riau, Soniwati Wa,u SH. Menurut dia, perubahan nama IKNR menjadi PKNR sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Demi kemajuan Ono niha Riau ke depan, ketua PKNR terpilih diharapkan mampu menunjukkan eksistensi warga Nias di Riau.

“Ada banyak suku di Riau, termasuk Nias salah satunya. Tapi sepertinya belum terlihat,". Ia bahkan mengungkapkan keterwakilan Ono di pemerintahan saat ini masih belum terlihat. Di perusahaan mungkin ada beberapa, tapi belum ada yang menduduki posisi strategis. Ia juga mengatakan, sebagai anggota DPRD Riau, ia belum lama ini bertemu dengan Gubernur Riau (Gubri). Dalam pertemuan tersebut, Gubri sempat menanyakan kepada Soniwati siapa saja warga Ono niha yang bisa diangkat menduduki jabatan eselon di pemerintahan. Adakah Ono niha yang bisa kita naikkan minimal ke eselon IV,” kata Soniwati menirukan ucapan Gubri yang hanya terdiam karena tak adanya warga Nias di pemerintahan. Kata Soniwati yang sudah 3 periode menjadi anggota DPRD Provinsi Riau (***).