Warga menuding pemerintah setempat, mulai dari camat hingga lurah, terkesan tutup mata terhadap kondisi ini. Sementara itu, kontraktor pengelola sampah, yakni PT Ella Pratama Prakasa (EPP), yang bertanggung jawab atas pengangkutan sampah di wilayah tersebut, dinilai lepas tangan. Akibatnya, bau menyengat dan pemandangan tidak sedap terus mengganggu warga dan pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

"Tumpukan sampah ini sudah ada sejak lebih dari seminggu yang lalu. Setiap hari sampahnya bertambah banyak, tapi tidak ada petugas yang datang mengangkut," ujar Hendri (40), warga Panam yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Keluhan serupa juga datang dari Lili (33), pemilik warung makan di dekat lokasi. Menurutnya, tumpukan sampah ini tidak hanya mencemari udara, tetapi juga berdampak buruk pada usahanya. "Pelanggan saya sering mengeluh soal bau busuk yang datang dari tumpukan sampah ini. Saya sudah lapor ke kelurahan, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan," keluhnya.

Hingga saat ini, PT Ella Pratama Prakasa (EPP) belum memberikan tanggapan terkait keterlambatan pengangkutan sampah tersebut. Sementara itu, pihak kecamatan dan kelurahan juga belum terlihat mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini.

Warga mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk segera mengambil tindakan tegas, baik kepada kontraktor pengangkut sampah maupun pemerintah setempat yang dinilai lamban merespons. Mereka khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan, akan berdampak pada kesehatan warga sekitar dan pengguna jalan.

Kejadian ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam sistem pengelolaan sampah di Pekanbaru. Pemerintah diharapkan lebih aktif dalam mengawasi kinerja kontraktor dan memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga. Warga juga mengancam akan menggelar aksi protes jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini.