SBY Bongkar Rahasia Ada Orang Cari Muka ke Jokowi Selasa, 13/10/2020 | 16:23 Redaktur:
Susilo Bambang Yudhoyono (nt)
BERITATIME.COM - Unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung pada 8 Oktober lalu, dilaporkan berakhir dengan ricuh di sejumlah wilayah di Indonesia. Beberapa terduga perusuh yang diamankan polisi, disebut tak mengetahui substansi dari unjuk rasa dan mengaku hanya diberi arahan oleh seseorang.
Hal tersebut menjadi salah satu dasar munculnya dugaan yang menyebut jika aksi demonstrasi itu sengaja disponsori. Para pendengung (buzzer) di media sosial juga turut menggaungkan kabar adanya dalang di balik demo penolakan UU Cipta Kerja.
Tuduhan-Tuduhan tersebut justru mengarah ke Partai Demokrat, usai mereka menentukan sikapnya untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja. Demokrat dituding mendanai massa dan menginstruksikan kader di daerah untuk menerima pendemo.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun angkat bicara dan mengungkapkan fakta sebenarnya. Berikut ulasannya:
SBY Bantah Isu yang Beredar
Melalui video yang diunggah di akun Youtube SBY, ia membantah isu yang menyebut dirinya sebagai dalang di balik aksi demo tolak UU Cipta Kerja. SBY menegaskan, ia tidak memiliki niat maupun pikiran untuk menggerakkan massa. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini merasa menjadi korban fitnah dan tuduhan.
"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan gerakan massa yang begitu luas di tanah air kemarin. Andai kata saya punya uang banyak menggerakan aksi begitu, saya tidak punya niat, tidak berpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan. Dan begini memfitnah itukan sebenarnya menuduh seseorang saya dalam hal ini tidak mengandung kebenaran. Saya menjadi korban," tegasnya.
SBY menyayangkan pihak yang melakukan fitnah dan mempermainkan kebenaran. Menurutnya, itu sama saja dengan mempermainkan Tuhan. SBY mengaku hanya bisa bersabar dengan segala tuduhan yang menyerangnya. Lebih lanjut, SBY juga menilai, massa yang menolak UU Cipta Kerja juga pasti merasa terhina jika gerakannya disebut ditunggangi oleh orang demi uang.
Bukan Pertama Kali Dituduh Jadi Dalang Aksi Massa
Presiden ke-6 RI ini menyebut jika ini bukanlah kali pertama dirinya dituding sebagai dalang di balik aksi demonstrasi. SBY mengaku dirinya pernah dituduh menggerakkan massa aksi 411 yang memprotes pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 4 November 2016 lalu.
"Saya ini orang tua ya. Pernah berjuang sebagai prajurit selama 30 tahun pernah juga di pemerintahan 15 tahun. Juga mengerti pemerintahan menghadapi masalah, masalah itu mesti dipecahkan. Saya juga mengalami itu. Jadi kalau kemarin saya dituduh seperti itu tidak baik, tidak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan tak berdasar," kata SBY dalam video.
SBY mengatakan, sebagai presiden dengan pengalamannya, harus siap dikritik, difitnah dan dihujat. SBY mengatakan, presiden harus kuat menghadapi ujian tersebut.
Ungkap Ada Orang Cari Muka ke Jokowi dengan Memfitnah Dirinya
SBY mengaku jika dirinya mengetahui pihak yang selalu menuduhnya itu. Menurutnya, orang tersebut sengaja melakukan hal tersebut untuk mendapatkan nilai tambah dari Istana dengan cara menghancurkan nama baik orang lain.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," kata SBY.
SBY mengatakan, ada seseorang yang membuat fitnah tersebut dan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Orang tersebut sampai minta bawahannya untuk membuat bukti mengarahkan SBY sebagai dalang demo tersebut.
"Seseorang yang memfitnah tadi, rupanya meminta bawahannya untuk melengkapi cari bukti-bukti, tapi yo tidak ketemu. Itu sampai ke telinga saya juga. Tapi ya sudah lah, sudah saya anggap selesai, karena bagi saya itu juga sesuatu yang tidak bagus," kata SBY.
Pada saat itu, SBY sampai meminta klarifikasi kepada Presiden Jokowi. Awalnya mendengar kabar fitnah itu, SBY mendatangi Wiranto yang menjabat sebagai Menko Polhukam. Sampai, SBY juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan dua tokoh tersebut, SBY meminta konfirmasi kabar seseorang membisikan fitnah terhadap dirinya kepada Jokowi.
Pemerintah Juga Sebut Ada Dalang di Balik Aksi Demo
Sehubungan dengan beredarnya kabar jika aksi demo UU Cipta Kerja didalangi oleh seseorang, Menteri Koordinator Bidang perekonomian, Airlangga Hartanto turut sesumbar mengomentari soal dalang demo tersebut. Airlangga Hartarto mengklaim bahwa gerakan demo direkayasa dan didalangi oleh seseorang.
Ketua Umum Partai Golkar itu bahkan mengklaim pemerintah sudah mengetahui siapa aktor intelektual di balik demo tersebut. Namun, hingga kini Airlangga maupun pemerintah tak menyebut siapa dalang yang dimaksud.
SBY Desak Airlangga Ungkap Dalang yang Dituduh Mensponsori Demo
Dalam video yang diunggahnya, SBY meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartanto untuk segera tunjuk hidung pihak yang dituduh menggerakkan massa demo menolak UU Cipta Kerja. Dia mengatakan, tidak baik tuduhan tersebut dibiarkan liar karena membuat masyarakat saling curiga.
"Kalau ditanya begitu paling baik tanyakan kepada beliau-beliau itu, siapa yang dimaksud orang yang menunggangi orang membiayai gerakan itu. Mungkin kalau tidak ada kejelasan ini tidak baik, rakyat saling curiga, tidak baik ke sana kemari beritanya," katanya.
SBY mengaku jika dirinya tidak yakin jika orang yang dimaksud oleh Airlangga adalah dirinya. SBY menyarankan pemerintah menindak pelaku yang dianggap menggerakkan dan membiayai pendemo. Supaya tidak dianggap negara membuat hoaks. Sebab, negara perlu mendapat kepercayaan publik. SBY mendorong pemerintah menjawab siapa dalang yang dimaksud kepada publik dengan jujur. Sebagai bagian dari etika pejabat yang memegang amanah rakyat.
"Saya kok tidak yakin kalau Pak Airlangga, Pak Luhut atau BIN yang dimaksud saya. Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut selama ini baik. Dengan BIN tidak ada masalah. Saya tidak yakin kalau BIN menganggap saya sebagai musuh negara saya kira enggak lah," kata SBY.
"Jadi kalau saya ditanya seperti itu. Paling bisa menjawab mengklarifikasi semua ini ya beliau-beliau. Saya yakin kalau beliau ditanya oleh pers oleh rakyat mesti harus menjawab. Itulah etika yang harus dimiliki oleh siapapun yang sedang mengemban amanah memimpin negeri ini," pungkasnya.
Sumber : merdeka.com
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)