Terkait Berita Hoax tentang Vaksin, Fadli Zon : Staf Ahli Kok Gak Ahli Kamis, 29/10/2020 | 16:49 Redaktur:
Debat Fadli Zon Vs Henry Subyakto /YouTube Indonesia Lawyers Club
BERITATIME.COM - Fadli Zon lagi-lagi membantah argumen yang menurutnya tidak berdasar.
Kali ini Fadli Zon mengkritisi argumen yang dikeluarkan oleh Henry Subiakto, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Informasi dan Komunikasi pada acara Indonesia Lawyers Club.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon mengatakan bahwa Henry merupakan staf ahli Kominfo yang tidak ahli dalam komunikasi.
"Bapak ini kan dari kominfo ya tapi kok tidak ahli juga dibidang komunikasi ya. Bapak itu menyampaikan seolah-olah pemerintah selalu benar", ucap Fadli Zon.
Sebelumnya, perdebatan ini muncul karena Henry yang mewakili Kominfo menyebutkan bahwa banyak terjadi hoax pada masa pandemi seperti saat ini. Bahkan Kominfo telah mencatat terdapat 2031 hoax yang beredar di masyarakat.
Dalam statementnya, Henry mengatakan bahwa terdapat hoax yang sengaja dibuat untuk memanipulasi dan mempolitisasi vaksin Covid-19.
Tak hanya itu, ia juga mencontohkan kabar hoax yang beredar seperti vaksin yang dapat merubah DNA dan membuat mandul, hingga persoalan seperti thermogun yang dikabarkan berbahaya bagi kesehatan otak yang dibicarakan oleh politisi dan bukan dari ahlinya langsung.
"Ini kan sekarang ini nggak ada pilpres, nggak ada pemilu, nggak ada persoalan politik tapi naik juga. Ini persoalan kemanusiaan tapi ternyata ada yang memainkan dari segi politik, jadi udah terbiasa. Contoh lainnya misalnya vaksin itu akan merubah DNA, akan membuat mandul dan sebagainya. Persoalannya adalah orang yang bercakap itu bukanlah kompetensinya, jadi persoalan seperti pernah kasus terjadi misalnya thermogun, thermogun berbahaya bagi kesehatan otak manusia karena ditembakkan, yang bicara bukan ahli kesehatan, bukan ahli terkait dengan inframerah, tapi yang bicara adalah politisi", Ungkap Henry.
Menanggapi pernyataan dari Henry tersebut, lebih lanjut Fadli Zon mengatakan bahwa hoax ini terjadi karena pemerintah gagal mengkomunikasikan kepada rakyat terkait dengan kepastian atas hal tersebut.
"Itu kenapa bisa terjadi hoax seperti yang anda maksud hoax, itu karena pemerintah gagal mengkomunikasikan ini kepada rakyat, itu persoalannya. Karena kegagalannya ini rakyat kemudian tidak ada kepastian", ucap Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra ini kemudian juga mengungkapkan bahwa Kominfo salah dalam hal melabeli berita hoax tentang vaksin yang beredar adalah perbuatan yang salah.
Hal ini karena vaksin Covid-19 belum ada, dan masih menjadi barang yang ghoib, maka orang dapat dengan bebas untuk bercakap-cakap membahas hal ini.
"Itu mungkin stempelnya salah itu pak, ini kan negara demokrasi, orang boleh bercakap-cakap", tandas Fadli.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)