Dikeroyok Oleh 8 Orang Niat Tagih Upah Kerja Namun, Yarmanto Zai Dan Ayahnya Luka-Luka Dan Berlumuran Darah Minggu, 01/11/2020 | 12:35 Redaktur:
BERITATIME.COM, Pelalawan - Berawal dari menagih upah hasil kerja. Yarmanto Zai , Sadarman Zai dan ayahnya Sabar Hati Zai, menderita akibat luka bacokan sekelompok orang yang tak lain orang yang mempekerjakan mereka, kejadian Minggu 25 / 10/2020 di Desa Segati Kec. Langgam Pelalawan-riau.
Penganiayaan bermula ketika Yarmanto Zai berusaha meminta uang pembayaran upah kerja mereka kepada Ama Jelis Hulu.
Menurut penuturan Yarmanto Zai kepada redaksi salah satu media, bahwa pada bulan September 2020 lalu mereka bekerja merawat kebun sawit, atas perintah dari Ama Jelis Hulu kepada Sadarman Zai dengan perjanjian setelah selesai pekerjaan yang mereka kerjakan, maka upahnya dibayarkan. Tutur YZ.
Pekerjaan perawatan kebun sawit tersebut selesai diakhir bulan September 2020, namun beberapa minggu setelah selesai pekerjaan, uang upah tidak kunjung dibayarkan oleh Ama Jelis Hulu dengan berbagai alasan.
Hingga puncaknya pada Minggu 25/10/2020 , Sadarman Zai berusaha menagih uang upah hasil kerja mereka karena uang tersebut sangat mereka butuhkan, namun bukan nya uang yang di dapat, malahan Ama Jelis Hulu bertengkar mulut dengan Sadarman Zai.
Setelah cekcok atau bertengkar mulut , Sadarman Zai pulang kerumah dan menyampaikan kepada keluarga nya bahwa uang upah tersebut belum juga di bayar oleh Ama Jelis, malah bertengkar.
Ternyata saat pertengkaran itu anaknya Ama Jelis Hulu datang menjemput Bapaknya yang sedang mabuk, namun akibat jalan licin terjatuh dan mengakibatkan mukanya terbentur hingga membiru.
Tidak lama kemudian Ama Santi Zendrato bersama beberapa orang mendatangi rumah Sadarman Zai dan ingin mengajak Sadarman Zai dan keluarganya agar mendamaikan masalah pertengkaran sebelumnya yang terjadi.
Tanpa curiga Sadarman bersama adeknya Yarmanto Zai dan Ayahnya Sabarhati Zai mengikuti saran Ama Santi Zendrato dengan datang ke tempat yang disarankan yakni ke rumah Ama Reno Zendrato untuk mendamaikan pertengkaran tersebut.
Awal pertemuan di rumah Ama Reno Zendrato berjalan baik dan tidak mengarah pada keributan karena Ama Santi sudah mengingatkan bahwa jangan ada lagi yang buat keributan.
Pada saat pertemuan itu Ama Jelis hulu bukannya membahas pembayaran gaji dan masalah pertekaran sebelumnya, malahan menuntut ganti rugi korban sebesar 20 juta atas kejadian yang menimbulkan anaknya jatuh dan mukanya jadi memar.
Mendengar ganti rugi tersebut yang tidak berkaitan topik persoalan. Sadaraman Zai keberatan dan tidak bersedia membayar denda sebesar itu karena merasa tidak melakukan apa-apa terhadap anaknya Ama Jelis Hulu yang jatuh sendiri ketika menahan Bapaknya yang sudah mabuk.
Akibat tidak adanya kesepakatan sehingga Sadarman Zai, Yarmanto Zai dan Ayahnya permisi untuk pulang kerumah mereka.
Namun mereka (korban) baru sampai di halaman rumah Ama Reno, para pelaku yaitu Julius Hulu alias Ama Jelis, Ama Reno Zendrato, Ama Ester Hulu, Ama Bute dkk (ada 8 orang ) mengoroyok mereka bertiga pakai pisau, dodos dan kayu.
Akibat pengeroyokan itu Sabarhati Zai luka berat di kepala, Lengan Yarmanto luka menganga kena tusukan pisau dan Sadarman Zai, lebam-lebam disekujur tubuh. Tuturan Korban.
Usai kejadian ketiga korban dilarikan ke rumah sakit Evarina dan membuat laporan ke Polres Pelalawan. Dengan Laporan Polisi nomor : STPL /254 / X / 2020 / Riau / Res Pelalawan pada tanggal 27 Oktober 2020.
"Kami saat ini sangat ketakutan karena pelaku masih berkeliaran dan belum ditangkap oleh polisi," ucap Yarmanto, melalui Pesan WhatsApp Jumat, 30 / 10/2020.
Pihak korban berharap pihak Polres Pelalawan unuk segera mengamankan para pelaku," Kami mohon kepada pihak kepolisian segera menangkap pelaku sebelum mereka melarikan diri," Harap korban.
Hingga tayangnya berita ini, belum berhasil meminta tanggapan dari pihak polres pelalawan. (Team)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)