BERITATIME.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji parkiran lebih besar untuk sepeda dari ketentuan 10 persen dari area parkir yang disediakan gedung, perkantoran atau pusat perbelanjaan. Alasannya karena banyak warga Jakarta saat ini menggunakan sepada sebagai moda transportasi.
"Sekarang jelas, selama PSBB ini ada kewajiban menyediakan lahan parkir untuk sepeda sebanyak 10 persen dari area parkir, kami sedang memikirkan untuk menerapkan kebijakan (lebih besar) itu pascapandemi," katanya seperti dilansir dari Antara, Selasa (23/6).
Kebijakan tersebut kini sedang dikaji karena animo masyarakat yang tinggi, bahkan ketika dilakukan pengukuran oleh Dinas Perhubungan memiliki lompatan hingga 10 kali lipat.
"Sehingga masyarakat bisa meneruskan kebiasaan bersepeda selama pandemi ini. Karena bagaimana pun juga bersepeda adalah moda transportasi yang sehat, bebas polusi, aman, dan bila itu jadi kebiasaan bersama akan baik untuk kita," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan pusat perbelanjaan dan perkantoran di Ibu Kota wajib menyisakan sebagian kapasitas lahannya untuk parkir sepeda.
"Harus menyiapkan 10 persen dari lahan parkirnya," kata Syafrin di Jakarta, Minggu (7/6).
Hal itu merujuk dari Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Skala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
Pada Pergub itu, Anies Baswedan memprioritaskan pengguna sepeda dan pejalan kaki pada perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.
"Pemprov sudah secara masif membangun trotoar. Kemudian jalur sepeda juga sudah 63 kilometer kita bangun tahun lalu. Untuk lokasi parkir kita akan meminta kepada gedung perkantoran, pengelola pusat perbelanjaan untuk menyiapkan lokasi parkir bagi para pesepeda," ujarnya.
Tak hanya tempat perbelanjaan dan perkantoran, fasilitas transportasi umum juga harus menyediakan parkir untuk sepeda.
"Di terminal tentu disesuaikan dengan kapasitas prasarana yang ada. Begitu juga di beberapa stasiun MRT juga sudah disiapkan lokasi parkir sepeda. Kalo jalan di misalnya di stasiun MRT Haji Nawi sudah ada parkir sepeda. Jadi tinggal di beberapa stasiun yang kita akan dorong untuk disiapkan parkir sepeda," tutur dia.
"Untuk halte TransJakarta kita fokus pada halte BRT, 13 koridor itu. Kemudian untuk pengaturan, titiknya itu akan menyesuaikan," tutup Syafrin.***
(Sumber:merdeka.com)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)