Kemudian sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres  2019 pun tak ada suara dukungan yang didapat. Tak sampai disitu, aksinya pun  dilakukan lagi di 2020  untuk digadang-gadang capres 2024, namun isapan jempol yang di dapat.  Alasannya sederhana, selain gerbong politik tak ada, yang sepemahaman  dengannya  tak mau menyokong.

Sedangkan Anies Baswedan, walaupun menjabat Gubernur DKI Jakarta, rekam jejaknya sebagai Menteri Pendidikan berakhir kelam, diberhentikan Presiden Jokowi. Jika ditilik lebih jauh, bagaimana kansnya sebagai capres dan cawapres, jawabnya tersandung dan terhenti.

Alasan jelasnya,  jabatan ketua umum partai politik tak  disandangnya, gerbong  politik pun  tak punya. Sudahlah soal nilai jual jangan ditanya, bisa dibilang tak punya harga untuk dibeli.  Boleh percaya atau tidak percaya, kans kedua orang ini hanya menjadi penonton pada pilpres  2024.***

(Sumber:Nawacitapost)