BERITATIME.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju. Hal ini sebagai wujud respons presiden terhadap kinerja para menteri dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.
Salah satu pembantu presiden yang disorot kinerjanya adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Namun di tengah isu tersebut, Terawan justru berkunjung ke kampung halaman Jokowi di Solo.
Selain ke sejumlah rumah sakit, Terawan sebelumnya menyambangi warung Ayam Goreng Mbah Karto Timbel di Sukoharjo. Seperti diketahui, warung ayam tersebut merupakan salah satu tempat makan favorit keluarga Jokowi semenjak sebelum menjabat Wali Kota Solo hingga sekarang. Usai makan pagi, Menkes menuju RS dr Oen Solo Baru.
Menkes didampingi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya. Mereka menyerahkan penghargaan dan santunan Presiden Jokowi kepada dua orang keluarga tenaga kesehatan yang gugur karena Covid-19.
Usai kegiatan, Menkes sempat menjelaskan kedatangannya hari ini di Sukoharjo. Yakni menyerahkan penghargaan dan santunan dari Presiden Joko Widodo kepada keluarga tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.
"Kita menyerahkan penghargaan dan santunan kepada para pahlawan Indonesia yang telah gugur merelakan jiwa raganya. Sehingga beliau-beliau memang layak mendapatkan kepahlawanannya itu dihargai oleh negara," ujar Terawan.
Namun saat para wartawan menanyakan soal isu reshuffle, Terawan tidak menghiraukan. Ia bergegas meninggalkan rumah sakit. Saat keluar rumah sakit, wartawan kembali menanyakan isu reshuffle yang menerpa dirinya. Meski wajahnya tertutup masker, namun terdengar dirinya hanya tertawa kecil dan langsung masuk ke dalam mobil.
Setelah tiba di RSUD Bung Karno Solo, Menkes menggelar rapat tertutup. Ia bersama Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo membahas proyeksi ke depan pengoperasian RSUD milik Pemkot Solo itu.
Di tempat tersebut wartawan kembali menanyakan isu reshuffle kabinet. Namun pensiunan Letnan Jenderal (Letjen) TNI tersebut enggan menanggapinya. Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo yang berada di samping Terawan justru memberikan jawaban.
"Kunjungan Pak Menteri sudah selesai. Kita mau ke Tawangmangu meninjau Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional," pungkas Rudy.
Pernyataan Presiden Jokowi yang berniat melakukan reshuffle disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 18 Juni 2020. Dia berbicara dengan nada tinggi.
"Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Presiden Jokowi.
Menteri dan kepala lembaga yang hadir diam, sesekali mencatat pemaparan yang disampaikan Jokowi. Beberapa menteri kena semprit. Nada bicaranya meninggi, raut wajahnya serius, dahinya mengernyit.
Jokowi kesal, menteri-menterinya menganggap suasana krisis ini sebagai suatu kenormalan. Tak ada kemajuan dalam penanganan Covid-19, kata Jokowi. Padahal, 267 juta rakyat Indonesia mengalami kesulitan dan butuh bantuan segera.
Menteri Kesehatan Terawan salah satu yang disinggung Jokowi dalam rapat. Karena serapan anggaran penanganan Covid-19 masih rendah, hanya 1,53 persen dari Rp75 triliun. Dana itu seharusnya dimaksimalkan untuk membayar insentif tenaga kesehatan dan alat penanganan Covid-19.
Mensos Juliari P Batubara juga kena sentil. Jokowi menyoroti bantuan sosial yang ditunggu-tunggu rakyat belum maksimal.***
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)