Temui Jalan Buntu Orang Tua Calon SMAN3 Siakhulu Kecewa Sabtu, 04/07/2020 | 15:17 Redaktur:
Anggota DPRD Kampar komisi 2 A.Nazara pada saat media ini minta tanggapan
BERITATIME.COM- Kampar – Sistem zonasi dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di SMAN 3 Siak Hulu mendapatkan protes dari masyarakat. Protes tersebut berkaitan dengan penentuan jarak radius dari sekolah tersebut yang bakal menjadi salah satu dasar kuat penerimaan siswa baru, namun faktanya malah adanya siswa yang tidak diterima dikernakan kurangnya ruang sekolah.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya menyebutkan sangat kecewa adanya penerimaan anak sekolah dimana anak yang berdomisili di Desa Pandau Jaya tidak dapat di terima di SMAN 3 Siak Hulu Kabupaten Kampar akibat kurangnya ruangan sekolah.
" Kami kecewa anak kami yang berdomisili di Desa Pandau Jaya, tidak jauh dari SMAN 3 Siak Hulu malah tidak diterima di karenakan kurangnya ruangan sekolah, sebut sumber kepada awak media ini Jumat (4/7/2020).
Ia juga mengharapkan keseriusan kepada pihak dinas pendidikan dan juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kampar agar dapat menyikapi permasalahan tersebut guna menghindari keresahan masyarakat.
Saat dikonfirmasi awak media, Ketua Panitia Penerimaan Siswa, Ibu Nelli mengatakan bahwa permasalahan ini telah diajukan ke dinas Pendidikan namun belum adanya tindak lanjutnya.
" Hal ini sudah lama diajukan ke pihak dinas pendidikan Riau namun sampai saat ini belum terealisasikan dan pihak sekolah pun tidak tahu apa kendala sehingga pengajuan pihak sekolah sampai saat ini tidak terealisasi, sebut Nelli.
Selain itu, masyarakat meminta agar permasalahan ini segera dituntaskan, karena setiap tahun pertambahan anak sekolah semakin bertambah perlu untuk itu pihak dinas pendidikan dan DPRD Kampar segera mencari solusi agar anak-anak dapat sekolah, tutupnya.
Anggota DPRD Kampar Anotona Nazara (F-PDIP) menyampaikan kepada wartawan melalui ponselnya, tadi sore bahwa tadi sore kita sudah mengajak ketua komite SMAN3 Siakhulu bapak Marwas dan guru SMAN3 Ibu Neli dan dua orang guru lainnya bertemu langsung dengan kepala dinas pendidikan Riau Ikhram dari pertemuan itu belum ditemukan solusi. Alasannya menyangkut masaalah tidak tersedianya ruang kelas. Dari usulan yang kita sampaikan agar siswa bisa belajar sore pihak dinas pendidikan menolak.
Kita minta orang tua murid tetap bersabar kiranya komite sekolah, orang tua murid serta dinas pendidikan bisa menemukan solusi untuk menjawab masaalah ini, kata Nazara.(red****)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)