Berharap Donator dan Pemerintah Meringankan Beban Biaya Seorang Ibu Kanker Payudara Stadium 3B Minggu, 16/08/2020 | 08:55 Redaktur:
BERITATIME.COM, Siak - Rosintan Pangaribuan, seorang ibu beranak tiga orang, warga Jalan Pertiwi, Kampung Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mengharapkan bantuan dari donatur dan pemerintah.
Ibu kelahiran tahun 1980 ini di diagnosa oleh dokter, berpenyakit Kanker Payudara Stadium 3B di salah satu rumah sakit Swasta yang ada di pekan baru - Riau.
Ketika wartawan menyambangi kediamannya dan menglihat langsung keadaan Rosintan yang sangat kritis Rambut kepalanya rontok bukan karena di cukur tapi akibat penyakit yang iya derita selama beberapa tahun,Rositan mengaku sangat lemah dan rasa sakit teramat pada bahagian dada, Sabtu (15/8/2020) Pukul 16.00 Wib
"Awalnya penyakitnya hanya ada benjolan kecil di dada saya. Saya abaikan. Kemudian semakin besar. Sejak awal tahun 2020, semakin parah. Dan saya bawa ke rumah sakit. Dan berkat adanya BPJS Mandiri, saya pun berobat rutin dan menjalani kemoterapi," kata Rosintan sedih.
Di sampingya bersama ketika anak - anaknya Sang suami, Halasson Panjaitan juga mengaku sangat prihatin dan sedih dengan kondisi sang istri, menjelaskan kepada wartawan dengan air mata berlinang di pipinya selama ini biaya pengobatan istrinya mengadalkan tenaganya dan sedikit Bantuan dari BPJS dan kebutuhan sehari - hari hanya pas - pas ya pak...??? Kami hanya mengontrak rumah dan mengaku tidak pernah dibantu oleh Pemerintah setempat, Panjaitan meminta semoga bapak sebagai wartawan bisa membantu kami dan istri saya pemberitaan di media sosial dan melalui tulisan agar para dermawan donatur dan pemerintah kabupaten Siak dan pusat bisa membantu dari segi materi Dan biaya operasi istri saya.Jelas Panjaitan.
"Biaya kami minim pak. Saya hanya buka bengkel saja dan rumah pun mengontrak. Kami tidak ada terima bantuan dari pemerintah. Dan, saya juga punya uang pas-pasan. Karena adanya BPJS juga kita harus punya uang untuk ongkos berangkat untuk konsultasi ke Kota Pekanbaru. Dan biaya makanan kami. Hanya saya saja yang bekerja pak. Kiranya ada saudara saudari kita yang mau membantu saya," kata Panjaitan.
Masih kata Panjaitan, pernah olehnya meminta bantuan Penghulu Kampung Pinang Sebatang Timur namun tidak berhasil, bahkan terkesan meledek sang penghulu mengaku juga tidak pernah terima bantuan.
"Saya juga mana ada terima bantuan loh. Ya sabar saja pak, kata penghulu gitu pak,"ungkap, Panjaitan.(Rls/SH)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan WA ke 0858-3144-9896
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)